Translate

Arthdal Chronicles Episode 12 part 2

didalam tambang, Eun Seum dan teman - teman yang lain berusaha menguatkan sateunik anak suku Momo yang sudah sekarat itu. tapi sateunik merasa, dia tidak akan bisa bertahan sampai besok, jadi dia memotong rambutnya dan memberikan pada Eun Seom dengan pesan untuk diberikan pada istrinya yang mungkin masih menunggu kepulangan sateunik. sateunik berkata, istrinya akan membalas kebaikan eun Seom karena istrinya juga berasal dari suku momo. lalu sateunik menghembuskan napas terakhirnya.
keesokan harinya tetap tidak ada keranjang hasil galian yang naik, para mandor menduga ada wabah lagi, lalu syeorejangin  memutuskan untuk turun kebawah, dibawah, didapatinya semua orang telah mati. dia menikam sateunik untuk memastikan.
begitu syeorejangin lengah, mereka langsung menangkap dan menyanderanya. Eun Seom kemudian menawarkan semua permata Ipsaeng kepada syeorejangin dengan tawaran, jika syeorejangin mau bekerja sama dan mengeluarkan mereka, maka semua permata itu boleh dia bawa tetapi jika syeorejangin maka Eun Seom dan teman - teman akan membunuh syeorejangin.Syeorejangin pun setuju untuk mengeluarkan mereka.
syeorejangin mulai menaikan keranjang berisi para budak yang pura pura mati. mereka menaruh sateunik bersama budak yang lain untuk mengelabui mandor diatas. mereka melubangi tikar yang dipakai membungkus mayat agar mereka bisa melihat keadaan diluar. mereka naik bergiliran dan Eun Seom yang naik terakhir bersama syeorejangin
sementara itu, Tanya dan Teaelha dibawa kesidang keramat untuk diadili dan Asa Mot mulai mendakwa Teaelha bahwa Teaelha telah menebar rumor dan menghasut Jiwa Gunung Puncak Putih. Teaelha pun menjawab bahwa yang pertama kali menyebarkan rumor itu adalah Tagon.
Asa Ron pun menanyakan hal yang sama kepada Tagon. dan dengan penuh percaya diri Tagon menjawab" Kulihat suku dari Iark berbicara dalam bahasa kita, juga Mubaek dari suku Mulgil melihan Kanmoreu, juga Byeoldaya milik Asa Sin, maka aku tidak menyebarkan rumor palsu itu hanya kehendak Dewa,". lalu Asa Ron bertanya lagi, "Kehendak Dewa seperti apa? dan Tagon kembali menjawab "Keturunan langsung kepala suku Asa Sin datang ke Arthdal, lindungi dan sembah dia".
Asa Ron tersenyum dan berkata dalam hati" memalukan sekali, dia mempertaruhkan nyawanya untuk wanita bodoh ini, sambil melihat ke Tanya. Asa Ron lalu melanjutkan kalimat Tagon mengenai ramalan Lonceng bintang katanya" kalimat selanjutnya begini, Mereka yang menghina para Dewaakan dipotong kakinya dan harus berjalan merangkak". Jika wanita ini bukan keturunan langsung Asa Sin, kau pada dasarnya menghina Dewa kita dengan klaim palsu". Kau menyadari itu Niruha? Tagon pun menjawab " ISHILLOBU SEGUMA" dan diikuti oleh semua orang. ISHILLOBU SEGUMA artinya ini kehendak Dewa, tak bisa ditolak.
Asa Ron lalu memberikan lonceng yang biasa dia pakai kepada Tanya dan menyuruh Tanya mulai mencari Lonceng Bintang.
Tanya pun mulai menggoyangkan lonceng yang diberikan padanya. para pendeta mulai memainkan musik. Tanya menarikan tarian yang diajarkan ibunya sambil bersiul menirukan suara burung, dari atap kuil yang terbuka, terlihat seekor burung terbang masuk menghampiri Tanya, Tanya menari dengan sungguh - sungguh dengan harapan, ketika tariannya berhenti, dia akan menemukan letak lonceng bintang itu. tepat ketika tarian Tanya selesai, burung yang terbang tadi menabrak dinding yang diatas tanya, lalu diatas dinding gua muncul, tapi itu terlalu tinggi untuk tanya. lalu dia teringat lagi tradisi mereka yang diajarkan ibu, kata ibunya, semua kepala suku wajib belajar cara melempar umban dengan tepat.
Tanya lalu merobek jubahnya dan membuat umban dari kain jubahnya, orang orang yang hadir diruangan sidang mulai berbisik - bisik satu sama lain. dia mengambil batu dan mulai mengumban keatas. umbannya kena tepat sasaran, lalu jatuhlah lonceng bintang yang terbuat dari emas.
Tanya mengambil lonceng itu dan menggoyangnya, semua orang langsung berlutut dan menyebah Tanya, kata mereka " Asa Sin, kepala suku kami Asa Sin, dia keturunan langsung Asa Sin". Teaelha dan Tagon tercengang sekaligus senang
disaat yang bersamaan, Tanya berkata Eun Seom, aku akan menyelamatkanmu dan Eun Seom yang sudah mendekati lubang keluar juga  berkata " TaNya, aku akan menyelamatkanmu".

BERSAMBUNG


No comments:

Post a Comment