Jang Man Wol sedang berjalan di tengah teriknya matahari dan debu yang beterbangan di padang rumput kering, sambil menuntun kuda yang menarik gerobak berisi sebuah peti misterius, peti itu terlihat seperti peti mati. Jang Man Wol berpakaian seperti orang kuno, lalu bertiuplah angin sedikit lebih kencang dan menerbangkan syal yang dipakai jan man wol melindungi kepala dan wajahnyanya. syal itu terbang jauh dan tersangkut pada sebatang ranting pohon mati. syal itu kemudian dipungut lagi oleh seorang prajurit berkuda.
setelah itu prajurit yang memungut syal jang man wol tersebut segera memacu kudanya bersama prajurit berkuda yang lain, sepertinya mereka sedang mengejar penjahat, lalu muncullah seekor elang yang mengawasi mereka dan kemudian terbang lebih tinggi muncul ditempat jang man wol sedang beristirahat disebuah kedai terpencil. Jang Man Wol mengambil minuman yang diberikan oleh pemilik kedai dan menuangkannya diatas peti yang dia bawa dalam gerobak.
ibu pemilik kedai itu merasa curiga dengan apa yang dilakukan oleh Jan Man Wol. dia berkata, hanya ada 2 tipe orang yang melewati jalan sepi itu ditengah cuaca yangmengerikan yaitu, orang yang membunuh atau orang yang sedang dalam pengejaran. Jang Man Wol merasa kesal dan mengancam akan memotong lidah ibu itu.tapi wanita itu tidak takut dengan ancaman Jang Man Wol.
wanita itu bertanya kepada Jang Man Wol, kemana dia hendak pergi? Jang Man Wol pun menjawab, " aku sedang mencari penginapan, aku dengar ada penginapan digurun ini yang menghibur jiwa orang mati". Wanita tua itu menjawab" Kamu pasti mencari hotel Del Luna, itu adalah hotel untuk orang mati yang masih berkeliaran dikehidupan ini, kamu tidak bisa pergi kesana, hanya orang mati yang bisa kesana, sama seperti orang - orang yang berdiri disana" sambil merujuk kepada sesuatu dibelakang Jan Man Wol.
ternyata dibelakang Jang Man Wol, berdiri banyak sekali arwah gentayangan. Jang Man Wol berkata " mereka adalah orang - orang yang mati karena aku" wanita tua itu lanjut bertanya " dan siapa lagi yang bunuh untuk mereka yang akhirnya mati?" Jang Man Wol menjawab dengan menghunuskan pedangnya dan berkata, " diamlah dan tunjukkan saja jalannya, aku mencoba bertanggung jawab atas mereka yang aku bunuh".
dengan pandangan bersimpati, wanita tua itu balas menjawab" kamu bahkan tidak bisa bertanggungjawab pada dirimu sendiri, kau tidak punya kemampuan untuk bertanggungjawab". dengan marah, Jan Man Wol berkata" katakan saja dimana jalannya, bahkan jika jalan itu hanya bisa dilalui oleh orang mati, aku bersedia untuk bunuh diri".
wanita tua itu berkata lagi, " Jiwa yang malang, pikirmu, kamu dapat menanggung semuanya dengan mengorbankan hidupmu, tapi itu keinginan yang percuma". maka sambil meneteskan air mata, Jang Man Wol berkata "ini satu satu nya yang tersisa yang bisa kuberikan".
sementara mereka berbicara, datanglah sepasukan prajurit yang tadi mengejarnya. Jang Man Wol yang sudah bertekad untuk mati segera berbalik dan bersiap menghadapi para prajurit itu. dia tidak bergeming sama sekali dari tempat dia berdiri. tetapi sesuatu yang aneh terjadi, para prajurit yang menerjangnya segera hilang seperti asap. Jang Man Wol menjadi heran, tempat dia berdiri berubah menjadi tanah kosong, lalu terdengar suara wanita tua itu berkata" mereka juga adalah orang - orang yang sudah kamu bunuh".
lalu Jang Man Wol teringat pertarungan yang terjadi disiang hari bagaimana dia membunuh semua prajurit itu dan mengambil kembali syalnya yang sudah bersimbah darah. setelah Jang Man Wol tersadar kembali, terlihat, dia tetap memegang syal yang sama, dia mencari cari kesekeliling, tapi wanita tua dan kedai minumnya sudah lenyap.
dalam kesendiriannya, Jang Man Wol berkata" inikah tempatnya? apakah aku membunuh semua orang?apakah aku menjadi roh jahat dan datang ke hotel Del Luna dengan kakiku sendiri? (Del Luna artinya sang bulan). lalu terdengar suara wanita tua tadi berkata" Sombong dan bodoh, kau adalah manusia menyedihkan yang sudah jatuh dalam mengasihani diri sendiri. kini kamu sudah menemukan tempat untuk membayar dosa - dosamu dengan kedua kakimu sendiri. sekarang, bayarlah dosa dosamu"
sesudah itu, dari arah belakang, sebuah bayangan manusia berjalan mendekati Jan Man Wol, bayangan itu memegang pedang, Jang Man Wol secara reflek berbalik dan menikam orang itu. tapi ternyata yang ditikam itu menjadi sebuah pohon. pada pedang jang man wol, terlihat bekas darah dan tertulis bulan purnama. seketika itu Jang Man Wol melihat flashback kehidupannya, tentang kekasihnya dan bagaimana kekasihnya dibunuh, lalu jang man wol juga membunuh. kamudian, pohon itu mulai mengeluarkan sinar dan menarik masuk pedang Jang Man Wol.
setelah pedang Jang Man Wol tertelan seutuhnya, pohon itu menjadi besar dan semakin membesar, lalu ranting dan dahan pohon itu mulai beterbangan membentuk rumah penginapan. dikejauhan, wanita tua misterius tadi itu berkata" Hotel Del Luna akan menjadi tempat berlindung bagi orang mati yang sudah menemukan pemilik baru"
Wanita tua itu lalu membuka tutupan peti yang dibawa oleh Jang Man Wol tadi, ternyata isinya adalah benda benda milik orang orang yang jang man wol bunuh. wanita tua itu berbicara dengan benda benda itu, katanya" mari ikut dengan ku ketempat yang nyaman" kemudian dia mulai menarik pergi gerobak berisi peti tersebut. terlihat banyak kunang - kunang yang terbang disekeliling peti itu dan mengikutinya. tetapi ada seekor kunang kunang yang tidak mengikuti gerobak itu dan terbang kembali
waktu meloncat ketahun 1998, tampak sepasang ayah dan anak sedang duduk ditepi sungai Han.itu adalah Goo Chan Seong kecil bersama ayahnya. ayah itu berkata kepada anaknya"bahkan ini adalah hari ulang tahunmu, tapi ayah tidak bisa membelikan jjangmyeon untuk mu" anaknya menjawab, " tidak apa apa, aku tidak lapar" sementara mereka terdiam, tiba tiba lewatnya seseorang didepan mereka dan menjatuhkan selembar uang, sang ayah langsung menginjak uang itu dan bermaksud mengambil uang itu, tapi sang anak mengambil uang itu dan mengembalikannya kepada pemilik uang.
tiba - tiba entah muncul dari mana, sorang nenek tua bertopi trendi. nenek tua itu menghampiri si anak dan memuji kebaikan hari anak itu. nenek tua itu menanyakan umur Goo Chan Seong kecil, rupanya itu adalah wanita tua yang sama yang berbicara dengan Jang Man Wol.
kali ini, wanita tua itu menyamar sebagai nenek penjual bunga. Nenek itu berkata, Goo Chan Seong malang sekali karena mempunyai ayah yang miskin. tentu saja Ayah Goo Chan Seong merasa tersinggung. dia lalu berkata bahwa dia akan segera mendapatkan uang yang banyak dan akan membelikan hadiah untuk Goo Chan Seong. nenek itu lantas menawarkan bunga sebagai hadiah. ayah Goo Chan Seong menolak untuk memberikan bunga, tapi Goo Chan Seong berkata" Bunga juga tidak apa ayah, ayah bisa memetikannya untuk ku, dari pada membeli, jadi jangan lakukan hal berbahaya, hanya untuk menghasilkan uang". nenek tua itu sangat kagum dengan cara berpikir Goo Chan Seong.
penampilah Hotel Del Luna sendiri sudah jauh berbeda setelah berumur seratus tahun lebih. Jang Man Wol tetap sebagai pemilik hotel del luna. malam itu ada seorang gadis yang mati dibunuh dengan cara ditenggelamkan di sungai Han oleh seorang lelaki, entah siapa lelaki itu. ketika arwah gadis itu melihat kelangit, tampak bulan purnama, bersinar sangat terang. disaat yang bersamaan, Jang Man Wol juga melihat bulan itu dan berkata, bulan itu sangat menjengkelkan. dia juga memerintah staf nya agar tidak menerima arwah yang mati dengan cara mengenaskan.
Ayah Goo Chan Seong akhirnya tetap melakukan kejahatan, dia mencuri mesin uang di sebuah swalayan dan dikejar oleh polisi. sewaktu melarikan diri dari kejaran, ayah Goo Chan Seong terjatuh dari tangga yang tinggi. tapi ayah Goo Chan Seong bisa bangun kembali tanpa luka sedikitpun, dan berkata " Aduh, aku hampir mati" dia lalu melarikan diri lagi, diatasnya bulan purnama bersinar terang. setelah beberapa berlari, ayah Goo Chan Seong tiba didepan hotel del luna.
ayah Goo Chan Seong ingin masuk untuk bersembunyi didalam hotel, tapi dia merasa ragu apakah dia boleh masuk tanpa bayar. saat dia sedang memperbaiki ikatan tali sepatunya, seorang wanita lewat tanpa alas kaki dan dalam keadaan basah. wanita itu dengan mudahnya masuk tanpa kesulitan. rupanya itu adalah arwah wanita yang mati dibunuh di sungai han. ayah Goo Chan Seong mengintip dari luar. dan dia melihat, wanita itu diantar naik lift kelantai atas. ayah Goo Chan Seong pun memutuskan naik lift juga secara diam diam.
sesampainya diatas, ayah Goo Chan Seong terkagum kagum dengan interior loby hotel. loby itu terlihat sangat mewah. ayah Goo Chan seong lalu duduk didepan wanita tadi. dia sekali lagi bertanya tanya, apakah dia harus membayar hanya untuk duduk saja di loby itu. sedangkan wanita yang duduk didepannya, tidak henti hentinya mengeluarkan air dari kakinya. Ayah Goo Chan Seong belum sadar kalau dia sudah mati. dia bertanya kepada arwah wanita itu, "apakah anda baik baik saja, kelihatannya anda sakit, anda baru dari mana?" dan wanita itu menjawab, " dari sungai Han". Ayah Goo Chan seong bertambah bingung".
ketika Ayah Goo Chan Seong berbalik, terlihat bagian belakang kepalanya berdarah, jadi wanita itu bertanya kepadanya apa yang terjadi, sambil memegang kepalanya ayah Goo Chan Seong menjawab, dia terjatuh dari tangga, tapi dia menjadi terkejut ketika dilihatnya tangannya ada darah. rupanya sewaktu terjatuh tadi, Ayah Goo Chan Seong langsung mati suri karena kepalanya pecah terbentur aspal, dan kakinya patah.
Ayah Goo Chan Seong bergegas pergi untuk mencari tempat bersembuyi, tapi ketika dia berpapasan dengan Manager hotel, manager itu langsung tau bahwa ayah Goo Chan Seong sebenarnya belum mati. dia menyuruh resepsionisnya untuk mencari Ayah Goo Chan seong, karena jika dia bertemu dengan Jang Man Wol maka dia akan mati. sementara itu, ayah Goo Chan Seong berusaha mencari toilet untuk bersembunyi.
dengan pandangan bersimpati, wanita tua itu balas menjawab" kamu bahkan tidak bisa bertanggungjawab pada dirimu sendiri, kau tidak punya kemampuan untuk bertanggungjawab". dengan marah, Jan Man Wol berkata" katakan saja dimana jalannya, bahkan jika jalan itu hanya bisa dilalui oleh orang mati, aku bersedia untuk bunuh diri".
wanita tua itu berkata lagi, " Jiwa yang malang, pikirmu, kamu dapat menanggung semuanya dengan mengorbankan hidupmu, tapi itu keinginan yang percuma". maka sambil meneteskan air mata, Jang Man Wol berkata "ini satu satu nya yang tersisa yang bisa kuberikan".
sementara mereka berbicara, datanglah sepasukan prajurit yang tadi mengejarnya. Jang Man Wol yang sudah bertekad untuk mati segera berbalik dan bersiap menghadapi para prajurit itu. dia tidak bergeming sama sekali dari tempat dia berdiri. tetapi sesuatu yang aneh terjadi, para prajurit yang menerjangnya segera hilang seperti asap. Jang Man Wol menjadi heran, tempat dia berdiri berubah menjadi tanah kosong, lalu terdengar suara wanita tua itu berkata" mereka juga adalah orang - orang yang sudah kamu bunuh".
lalu Jang Man Wol teringat pertarungan yang terjadi disiang hari bagaimana dia membunuh semua prajurit itu dan mengambil kembali syalnya yang sudah bersimbah darah. setelah Jang Man Wol tersadar kembali, terlihat, dia tetap memegang syal yang sama, dia mencari cari kesekeliling, tapi wanita tua dan kedai minumnya sudah lenyap.
sesudah itu, dari arah belakang, sebuah bayangan manusia berjalan mendekati Jan Man Wol, bayangan itu memegang pedang, Jang Man Wol secara reflek berbalik dan menikam orang itu. tapi ternyata yang ditikam itu menjadi sebuah pohon. pada pedang jang man wol, terlihat bekas darah dan tertulis bulan purnama. seketika itu Jang Man Wol melihat flashback kehidupannya, tentang kekasihnya dan bagaimana kekasihnya dibunuh, lalu jang man wol juga membunuh. kamudian, pohon itu mulai mengeluarkan sinar dan menarik masuk pedang Jang Man Wol.
setelah pedang Jang Man Wol tertelan seutuhnya, pohon itu menjadi besar dan semakin membesar, lalu ranting dan dahan pohon itu mulai beterbangan membentuk rumah penginapan. dikejauhan, wanita tua misterius tadi itu berkata" Hotel Del Luna akan menjadi tempat berlindung bagi orang mati yang sudah menemukan pemilik baru"
Wanita tua itu lalu membuka tutupan peti yang dibawa oleh Jang Man Wol tadi, ternyata isinya adalah benda benda milik orang orang yang jang man wol bunuh. wanita tua itu berbicara dengan benda benda itu, katanya" mari ikut dengan ku ketempat yang nyaman" kemudian dia mulai menarik pergi gerobak berisi peti tersebut. terlihat banyak kunang - kunang yang terbang disekeliling peti itu dan mengikutinya. tetapi ada seekor kunang kunang yang tidak mengikuti gerobak itu dan terbang kembali
waktu meloncat ketahun 1998, tampak sepasang ayah dan anak sedang duduk ditepi sungai Han.itu adalah Goo Chan Seong kecil bersama ayahnya. ayah itu berkata kepada anaknya"bahkan ini adalah hari ulang tahunmu, tapi ayah tidak bisa membelikan jjangmyeon untuk mu" anaknya menjawab, " tidak apa apa, aku tidak lapar" sementara mereka terdiam, tiba tiba lewatnya seseorang didepan mereka dan menjatuhkan selembar uang, sang ayah langsung menginjak uang itu dan bermaksud mengambil uang itu, tapi sang anak mengambil uang itu dan mengembalikannya kepada pemilik uang.
tiba - tiba entah muncul dari mana, sorang nenek tua bertopi trendi. nenek tua itu menghampiri si anak dan memuji kebaikan hari anak itu. nenek tua itu menanyakan umur Goo Chan Seong kecil, rupanya itu adalah wanita tua yang sama yang berbicara dengan Jang Man Wol.
kali ini, wanita tua itu menyamar sebagai nenek penjual bunga. Nenek itu berkata, Goo Chan Seong malang sekali karena mempunyai ayah yang miskin. tentu saja Ayah Goo Chan Seong merasa tersinggung. dia lalu berkata bahwa dia akan segera mendapatkan uang yang banyak dan akan membelikan hadiah untuk Goo Chan Seong. nenek itu lantas menawarkan bunga sebagai hadiah. ayah Goo Chan Seong menolak untuk memberikan bunga, tapi Goo Chan Seong berkata" Bunga juga tidak apa ayah, ayah bisa memetikannya untuk ku, dari pada membeli, jadi jangan lakukan hal berbahaya, hanya untuk menghasilkan uang". nenek tua itu sangat kagum dengan cara berpikir Goo Chan Seong.
penampilah Hotel Del Luna sendiri sudah jauh berbeda setelah berumur seratus tahun lebih. Jang Man Wol tetap sebagai pemilik hotel del luna. malam itu ada seorang gadis yang mati dibunuh dengan cara ditenggelamkan di sungai Han oleh seorang lelaki, entah siapa lelaki itu. ketika arwah gadis itu melihat kelangit, tampak bulan purnama, bersinar sangat terang. disaat yang bersamaan, Jang Man Wol juga melihat bulan itu dan berkata, bulan itu sangat menjengkelkan. dia juga memerintah staf nya agar tidak menerima arwah yang mati dengan cara mengenaskan.
Ayah Goo Chan Seong akhirnya tetap melakukan kejahatan, dia mencuri mesin uang di sebuah swalayan dan dikejar oleh polisi. sewaktu melarikan diri dari kejaran, ayah Goo Chan Seong terjatuh dari tangga yang tinggi. tapi ayah Goo Chan Seong bisa bangun kembali tanpa luka sedikitpun, dan berkata " Aduh, aku hampir mati" dia lalu melarikan diri lagi, diatasnya bulan purnama bersinar terang. setelah beberapa berlari, ayah Goo Chan Seong tiba didepan hotel del luna.
ayah Goo Chan Seong ingin masuk untuk bersembunyi didalam hotel, tapi dia merasa ragu apakah dia boleh masuk tanpa bayar. saat dia sedang memperbaiki ikatan tali sepatunya, seorang wanita lewat tanpa alas kaki dan dalam keadaan basah. wanita itu dengan mudahnya masuk tanpa kesulitan. rupanya itu adalah arwah wanita yang mati dibunuh di sungai han. ayah Goo Chan Seong mengintip dari luar. dan dia melihat, wanita itu diantar naik lift kelantai atas. ayah Goo Chan Seong pun memutuskan naik lift juga secara diam diam.
sesampainya diatas, ayah Goo Chan Seong terkagum kagum dengan interior loby hotel. loby itu terlihat sangat mewah. ayah Goo Chan seong lalu duduk didepan wanita tadi. dia sekali lagi bertanya tanya, apakah dia harus membayar hanya untuk duduk saja di loby itu. sedangkan wanita yang duduk didepannya, tidak henti hentinya mengeluarkan air dari kakinya. Ayah Goo Chan Seong belum sadar kalau dia sudah mati. dia bertanya kepada arwah wanita itu, "apakah anda baik baik saja, kelihatannya anda sakit, anda baru dari mana?" dan wanita itu menjawab, " dari sungai Han". Ayah Goo Chan seong bertambah bingung".
Ayah Goo Chan Seong bergegas pergi untuk mencari tempat bersembuyi, tapi ketika dia berpapasan dengan Manager hotel, manager itu langsung tau bahwa ayah Goo Chan Seong sebenarnya belum mati. dia menyuruh resepsionisnya untuk mencari Ayah Goo Chan seong, karena jika dia bertemu dengan Jang Man Wol maka dia akan mati. sementara itu, ayah Goo Chan Seong berusaha mencari toilet untuk bersembunyi.
alih alih menemukan toilet, ayah Goo Chan Seong malah berkeliling hotel dan bertemu dengan staf staf hotel. para staf pun ketakutan dan berkumpul membahas hal tersebut, mereka takut dihukum oleh Jang Man Wol.
ayah Goo chan Seong yang terkagum kagum dengan hotel del luna terus berkeliling hotel dan akhirnya dia sampai ditempat pohon besar yang memakan pedangnya jang man wol. melihat bunga pada pohon itu, ayah goo chan seong terikat pada perkataan go chan seong, dan mulai mencoba memetik bunga pohon tersebut.
ketika dia berhasil memetik bunga pohon itu, tiba tiba angin kencang menerpa dadanya dan ayah goo chan seong langsung terjatuh, dadanya sakit. ketika dia hendak bangun, Jang Man Wol menginjak dada ayah Goo Chan Seong sambil berkata" apa ini? karena kamu bisa merasakan sakit, apakah berarti jantung ini masih hidup?"
ketika Jang Man Wol ingin membunuh ayah Goo Chan Seong, Ayah Goo Chan Seong berlutut dan memohon pengampunan dari Jang Man Wol, dia berkata bahwa dia belum bisa mati, anaknya pasti menunggunya. sementara itu, dirumah sakit, Goo Chan Seong sedang menangis melihat kondisi ayahnya yang sekarat dan para dokter sedang berjuang menyelamatkan nyawa ayahnya.
Jang Man Wol akhirnya setuju untuk menyelamatkan nyawa ayah Goo Chan Seong dengan syarat, kerena bunga itu ayahnya petik untuk hadiah ulang tahun Goo Chan Seong, maka setelah Goo chan Seong dewasa, yaitu 20 tahun lagi, ayahnya harus menyerahkan Goo chan Seong kepada jang Man Wol sebagai ganti nyawa ayah Goo Chan Seong. tentu saja ayah goo chan seong kebingungan, jika dia mati sekarang berarti goo chan seong akan sendirian, tapi dia juga tidak bisa memberikan goo chan seong pada jang man wol. tetapi karena didesak oleh jang man wol dengan bujukan, akhirnya ayah goo chan seong menyetujui persyaratan itu.
setelah kesepakatan terjadi, jang man wol mendorong ayah goo chan seong kembali ketubuhnya. ketika ayah goo chan seong membuka matanya, dia melihat goo chan seong sedang menangis disampingnya, tanpa seorangpun disampingnya. rupanya para dokter sudah menyerah dan menyatakan ayah goo chan seong meninggal. Goo Chan Seong pung memanggil para dokter dan memberitahukan bahwa ayahnya telah hidup kembali, maka datanglah para dokter dan menolongnya. ayah Goo Chan seong juga menitikkan air matanya.
beberapa hari kemudian, ayah goo Chan seong diperbolehkan keluar rumah sakit, ketika dalam perjalanan pulang, dia melihat upacara pemakaman dari wanita yang dia temui dihotel del luna, ayah Goo Chan Seong pun bertanya - tanya, apakah kejadian yang dia alami sebelumnya itu bukan mimpi? rupanya wanita yang yang mati di sungai han itu adalah seorang polwan yang sedang bertugas menangkap lelaki yang membunuhnya itu. lelaki pembunuh itu adalah seorang pengusaha ternama, tetapi yang menyuruhnya membunuh polwan itu adalah walikota Beomcheon yaitu Park Kyu Ho. maka wanita itu pun membuat kesepakatan dengan jang man wol untuk menangkap walikota korup tersebut dengan bayaran peluru yang bersarang dikepalanya.
ketika acara penghargaan sedang dilaksanakan, masuklah jang Man Wol dan menembak dada walikota Park Kyu Ho dengan peluru yang diberikan oleh polwan yg mati dibunuh itu, Park Kyu Ho terkejut dan jatuh, hanya Park Kyu Ho saja yang dapat melihat Jang Man Wol menembaknya. ketika dia memeriksa dadanya, ternyata baik baik saja, tapi pak kyu ho lalu melihat hantu polwan itu. diang pun berkata" Lee Hyeongsa, kau sudah meninggal, jangan mendekat"
melihat walikota Park Kyu Ho yang mempermalukan dirinya sendiri, Lee Hyeongsa pun meneteskan airmata. Jang Man Wol pun meninggalkan ruangan setelah selesai melakukan tugasnya. setelah menyelesaikan tugasnya, Jang Man Wol menerima bayaran dari Lee Hyeongsa berupa berlian yang diselundupkan oleh walikota park kyu ho. jang man wol ingin mempergunakan berlian itu untuk bersenang senang, tapi manager hotel mengambil sebagian untuk membayar hutang hotel dan sebagian lagi ditransferkan kerekening ayah Goo Chan Seong untuk bya membesarkan Goo Chan Seong.
ketika melihat banyaknya uang yang ditransferkan ke rekeningnya, ayah goo chan seong merasa yakin bahwa yang dialaminya bukan mimpi dan bahwa dia telah menjual goo chan seong, karena itu, ayah goo chan seong berusaha mencari hotel del luna untuk mengembalikan uang yang dia terima. dia ingin membatalkan perjanjian dengan jang man wol. tapi kemanapun dia mencarinya, dia tidak bisa menemukan hotel itu lagi. setiap tahun,dihari ulang tahun Goo Chan Seong, staf Jang Man Wol mengirimi ayah Goo Chan Seong bunga Evening prime rose agar dia lupa pada perjanjiannya.
20tahun kemudian, Goo Chan Seong sudah tumbuh menjadi pemuda yang ganteng, dia diterima bekerja sebagai manager di hotel Royal Pasific, saat wawancara penerimaan pegawai, HRD yang memberikan penawaran kerja kepada Goo Chan Seong, mengapa tahun lalu, dia menolak tawaran Royal Pasific dan baru tahun ini goo chan Seong mau menerima tawaran untuk pindah dari Hotel di Singapura dan bekerja di Hotel Royal Pasific?. goo Chan Seong pun menjawab, " karena usia ku sudah lewat 20 tahun. aku membuat janji dengan mendiang ayahku, bahwa aku tidak akan pulang ke korea sampai aku melewati usia 20tahun". tapi ini bukan karena aku melakukan kejahatan atau sejenisnya, ini hanya semacam mitos saja.
Goo Chan Seong gugup melihat hadiah ulang tahun yang sama yang dia terima setiap tahun, ada sebuah kartu berwarna merah tersemat dibunga itu. Goo Chan Seong pung mengambil kartu itu dan dengan gugup membacanya. bagian depan amlop kartu itu tertulis, Hotel Del Luna. dikartu itu tertulis " Kepada Chan Seong ku, perlu diketahui bahwa kamu sudah dipekerjakan di hotel del luna, bekerjalah mulai besok" sambil meringis, Goo Chan Seong berkata "Sialan, hotel ini benar-benar ada, bahkan alamatnya juga ada". setelah ragu - ragu, akhirnya Goo Chan Seong pun membuang bunga itu ke tong sampah.
dikereta, karena gerbong yang dia tumpangi sangat penuh, Goo Chan Seong pun pindah ke gerbong yang lain, tapi anehnya, gerbong itu kosong, sedangkan gerbong satunya sangat penuh. Goo Chan Seong merasa heran. lalu ketika dia berbalik kembali, dia melihat Jang Man Wol yang duduk sendiri sambil memegang bunga yang dia buang tadi.Goo Chan Seong pun memutuskan duduk didepan Jang Man Wol dan bertanya, "apakah Anda orangnya? orang yang membeliku?" Jang Man Wol menjawab" kelihatannya kamu sudah mempersiapkan dirimu untuk ini. Ku pikir, kamu akan bertanya siapakah aku terlebih dahulu".
Jang Man Wol menyuruh Goo Chan Seong mulai bekerja besok, tapi Goo Chan Seong bertanya, apakah Jang Man Wol akan membunuhnya jika dia menolak?
merasa bahwa Goo Chan Seong tidak takut padanya karena terlalu cantik,dan sudah salah mengirimi Go chan Seong bunga sebagai hadiah ulang tahun, maka jang Man Wol pung memutuskan untuk mengganti hadiah ulang tahun kali ini. Jang Man Wol pun mendekati Goo cang Seon dan meniup wajah Go Chan Seong. Go Chan Seong bingung dan bertanya, apa yang telah Jang Man Wol lakukan padanya?. jang Man Wol pun berkata bahwa dia memberikan hadiah yang sangat istimewah pada Go Chan Seong.
ketika kereta tiba di tempat tujuan, Jang Man Wol menyuruh Go Chan Seong untuk turun. sebelum Go Chan Seong turun, dia mengambil kembali bunga yang ditaruh Jang Man Wol di tempat duduk sambil berkata"aku tidak bermaksud membuang bunga yang kamu berikan sebagai hadiah ulang tahun padaku, hanya saja produk pertanian dan ternak diperiksa dibandara".
dalam perjalanan pulang kerumah, Goo Chan Seong tidak berhenti memikirkan kejadian yang baru saja dialaminya, dia bertanya tanya apa yang telah dilakukan Jang Man Wol padanya? dia ketakutan dan ingin melarikan diri. Goo Chan Seong teringat pesan mendiang ayahnya yang menyuruhnya kabur jika dia bertemu dengan Jang Man Wol. Goo Chang Seong pun memutuskan untuk kabur lagi.
Goo Chang Seong mengemas pakaiannya dan menyiapkan paspornya. sambil berjalan membawa kopernya, dia menelpon hotel tempat dia diterima bekerja bahwa dia tidak dapat masuk kerja. tapi mata Goo chang Seong selalu kabur dan tidak nyaman. Goo Chang Seong mengosok matanya dengan maksud agar dapat melihat dengan jelas.
ketika dia membuka matanya, terlihat seorang gadis memakai kacamata sedang berdiri dihadapanya. gadis itu hanya berdiri saja dan tidak bergerak sama sekali. ketika Go chang Seong melihat taksi yang kosong datang, dia pun berkata kepada gadis itu. Mau kah kamu minggir sedikit, aku harus naik taksi itu, aku sudah menunggunya sejak tadi, kamu juga melihatku.
gadis itupun berpaling kearanya dan berkata, aku tidak melihatmu, aku buta, lalu membuka kacamata hitamnya.
Goo Chang Seong pun sadar bahwa hadiah istimewah yang dimaksudkan oleh jang Man Wol adalah agar dirinya bisa melihat hantu, tentu saja Goo Chang Seong sangat ketakutan. dia lari terbirit -birit sambil menyeret kopernya, tapi karena dia berlari sambil berteriak, hantu wanita itu terus mengikutinya. Goo chang Seong kebingungan harus berlari kemana, akhirnya dia bersembunyi di balik tembok sambil menutup matanya karena ketakutan. tapi Jang Man Wol yang menontonnya dari tadi malah menggodanya dengan melemparkan batu kearah Goo Chang Seong. goo Chang seong pun berlari lagi karena ketakutan.
Goo Chang seong akhirnya jatuh dan tersudut dia terus menyuruh hantu buta itu pergi sambil menangis tapi hantu itu terus mendekatinya dan ingin membuka kacamatanya lagi, Goo Chan Seong semakin ketakutan dan menyuruhnya jangan memuka kaca matanya. lalu datanglah jang Man Wol menolongnya dengan mengalihkan perhatian hantu buta itu. Jang Man Wol menutup mulut goo Chang Seong agar tidak bersuara lalu mengambil batu dan melemparkannya kearah lain. Hantu buta yang mendengar suara batu itu lalu pergi mengikuti arah datangnya bunyi batu tersebut.
Goo Chang Seong pun bernapas lega. Jang Man Wol berkata" sepertinya kamu akan bepergian jauh" dan Goo Chang Seong pun menjawab. " Iya Betul." Jang Man Wol berkata lagi," hadiah yang aku berikan itu tidak bisa dibuang di bandara, sayangnya itu akan terus mengikutimu" mendengar hal itu, Goo Chang Seong menjadi kesal dna dia bertambah kesal ketika tahu bahwa dia akan bisa melihat orang mati. tapi dengan santai, jang Man Wol malah mengajaknya makan di restoran. Goo Chang Seong yang kesal tentu saja menolaknya, tapi Jang Man Wol mengancam, kalau restorannya tutup karena Goo Chang Seong lambat, maka mata Chang Seong akan selamanya seperti itu, dapat melihat hantu.
kesal tapi tak bisa berbuat apa apa, Goo Chang Seong hanya bisa menuruti kemauan Jang Man Wol. dia menemani jang man wol makan tapi dia tidak ikut makan walaupun ditawari jang man wol.sementara jang man wol makan, datanglah park kyo ho yang sudah menjadi gembel memungut makanan ditempat sampah dan memakannya. lalu dia melihat jang man wol sedang makan, park kyu ho masih ingat pada jang man wol yang menembakinya.
Park kyu Ho menunggu Jang Man Wol di lorong dan menyerangnya dengan besi tajam. Pak Jyu Ho menikam jantung Jang Man Wol dengan besi yang dibawanya itu. jang Man Wol tidak membalasnya, tapi membiarkan park kyu ho pergi begitu saja. ketika Goo Chang Seong tiba ditempat, jang man wol sudah jatuh terduduk. melihat jang man wol yang tertikam, Goo Chang Seong jadi terguncang, dia bertanya apakah jang man wol baik baik saja. jang man wol pun berkata, "aku akan memberikan kamu satu kesempatan lagi, larilah jika kamu mau, jika kamu berbalik sekarang, maka aku akan menghilang dari hadapanmu seperti yang kamu inginkan"
sesaat Goo chang Seong ragu ragu, tetapi kembali Jang Man Wol berkata, jika kamu tidak pergi sekarang maka akan terlambat bagimu. Goo chang Seong pun membalikkan badannya dan berlari sekuat tenaga meninggalkan jang man wol sendirian.
ternyata tadi Goo Chang Seong tidak melarikan diri tapi dia kembali sambil membawa gerobak, ketika dia ingin menolong jang man wol naik ke gerobak, jang man wol menolak sambil bertanya, apa ini? goo chang seong pun berkata, dia tidak ada tenaga untuk menggendong jang man wol, dia akan membawa jang man wol kerumah sakit atau ke hotel del luna agar jang man wol bisa diobati. Goo Chang Seong mencoba membersihkan gerobak itu dengan sapu tangannya.
sementara Goo Chang Seong mencoba membersihkan gerobak, jang Man Wol berdiri dan mencabut besi yang tertancap dijantungnya, dan sambil memutar - mutar besi itu, dia berkata" Goo Chang Seong, kamu memiliki hati yang lembut, hatimu yang lemah itu saat membersihkan gerobak ini, aku suka itu". sedikit kesal, Goo Chang Seong menjawab, " seorang yang lemah telah melakukan hal yang sia-sia untuk menyelamatkan orang yang luar biasa hebat, yang tidak mati walaupun ditikam pisau". kalau begitu, aku pergi sekarang.
ketika Goo Chang Seong akan pergi, Jang Man Wol berkata, " kamu tidak bisa pergi" sambil memainkan besi tajam yang tadi menikamnya. goo chang Seong ketakutan dan bertanya, apa yang kamu lakukan? belum selesai dia berkata, Jang Man Wol menembakkan besi tajam itu kearah Goo Chang Seong, Goo Chang Seong menghindar dan besi itu langsung menancap ke dada Park Kyu Ho dan menerbangkannya ke dinding. Park Kyu Ho langsung berubah menjadi abu dan hilang.
Jang Man Wol berkata kepada Goo Chang Seong," kamu telah menyia-nyiakan kesempatan terakhir yang aku berikan padamu. sekarang, jika kamu lari, aku akan membunuhmu".
No comments:
Post a Comment