Translate

Hotel Del Luna Episode 2

sedikit kesal karena Jang Man Wol membunuh Park Kyu Ho, Goo Chang Seong tidak mengindahkan ancaman Jang Man Wol dan pergi memeriksa tubuh Park Kyu Ho, tapi tubuh Park Kyu Ho telah berubah menjadi debu. tiba tiba, dari tumpukan debu tubuh Park Kyu Ho muncul tangan yang memegang kaki Goo Chang Seong, reflek Go chang Seong langsung berlari dan bersembunyi dibelakang Jang Man Wol yang datang mendekat.
ketakutan Goo Chang Seong bertanya kepada jang Man Wol, apa itu tadi? lalu Jang Man Wol pun menjawab, "sisa abu arwah itu baru saja terbakar" Goo Chang Seong bertanya lebih lanjut" jadi itu tadi bukan manusia?" Jang Man Wol menjawab, "sudah kukatakan padamu ,sebagian dari mereka cenderung mirip seperti manusia".
Jang Man Wol lalu menyuruh Goo Chan Seong untuk membuang sepatunya. sedikit menyesal, Goo chan Seong menuruti Jang Man Wol dan membuang sepatunya disampah, saat itulah dia teringat akan kopernya yang tadi dia tinggalkan. tapi Jang Man Wol cuek saja dan terus berjalan.
ditoko sepatu,  Goo Chan Seong berbeda selera dalam memilih model sepatu. Goo Chan Seong menjadi kesal lagi ketika tau, kalau Jang Man Wol menyuruhnya membuang sepatunya bukan karena akan berbahaya tetapi karena Jang Man Wol tidak suka dengan warna sepatu Goo Chan Seong. tetapi karena toko sudah hampir tutup, maka terpaksa Goo chan seong pasrah lagi mengikuti keinginan jang Man Wol. hasilnya, model sepatu yang  dipakai oleh Goo chan Seong sangat bertabrakan dengan setelan jas yang dia pakai.
setelah mereka keluar dari toko, Goo chan Seong kembali mengutarakan keberatannya kerja di hotel del luna, dia juga bertanya, pekerjaan apa yang bisa dikerjakannya disana.Jang Man Wol pun menjawab " kamu akan menghibur mereka yang menutup pintu dengan rasa sesal, yaitu pintu kehidupan atau kematian" Jang man wol bercerita bercerita kepada goo Chan Seong bagaimana mereka menolong orang lain menutup pintu kehidupan yaitu kematian dan bagaimana mereka  menolong jiwa yang tersesat yang tidak dapat menyeberangi sungai Sanzu atau yg belum sadar kalau kehidupan mereka sudah selesai.
ketika mendengar penjelasan dari Jang Man Wol bahwa semua tamu di hotel del luna adalah arwah yang tersesat, Goo Chan Seong kembali memegang kopernya, tetapi Jang Man Wol langsung melarangnya kabur dengan alasan, tempat paling aman bagi Go Chan Seong adalah berada didekat Jang Man Wol. Jang Man Wol lalu menyuruh Goo Chan Seong masuk kerja besok dengan memakai sepatu yang tadi dia belikan dan naik kereta bawah tanah jalur 4.
ketika Jang Man Wol hendak naik ke mobil jemputan, Goo chan Seong memanggil Jang Man Wol-si, lalu Jang Man Wol berbalik dan berkata, " sudah kukatakan, panggil dengan benar, Sajang-Nim". tapi tanpa menghiraukan teguran Jang Man Wol, Goo chan Seong bertanya" Anda diposisi yang mana?" apakah pintu Anda belum ditutup(maksudnya belum mati) ataukah salah satu yang berkeliaran setelah pintu ditutup?(arwah gentayangan).Jang Man Wol tidak menjawab, malah meledek Goo chan Seong. lalu pergi meninggalkan Goo Chan Seong.

kembali kehotel, Jang Man Wol pergi ke pohon asal muasal hotel del luna, tampaknya Jang Man Wol agak terusik dengan pertanyaan Goo Chan Seong tadi. Jang Man Wol sendiri bingung, apakah dia masih hidup atau sudah mati, sama seperti pohon tersebut. Asistennya yang berdiri disampingnya menjawab. " Masih Hidup". sementara mereka berbincanng, tiba tiba Jang Man Wol merasa bahwa mereka kedatangan tamu yang sangat istimewah, lalu dia keluar bermaksud menyambut tamu itu. ternyata tamu itu adalah arwah seekor harimau. Tapi anehnya, harimau itu tidak berjalan masuk kedalam hotel, tetapi pergi begitu saja.
kembali kerumah, Goo Chan Seong hanya duduk dengan wajah sedih sambil memandangi kartu hotel del luna, temannya yang baru masuk merasa heran sekaligus senang bahwa Goo Chan Seong tidak jadi pergi. dia meminta Goo Chan Seong memilih minuman apa yang Goo Chan Seong suka untuk merayakan kedatangan Goo Chan Seong bersama. tapi Goo Chan seong tidak berkata apa apa, rupayanya dia takut suaranya akan didengar oleh hantu buta yang duduk didepan rumahnya.

Goo Chan Seong sangat frustasi dengan keadaan yang dia alami, dia terus memikirkan kejadian yang dia alami, tanpa sadar, dia bergumam sendiri, sesaat sesudah dia bergumam, begitu dia mengangkat kepalanya, dia melihat, hantu buta itu sudah duduk disampingnya, cepat cepat dia menutup muka dan mulutnya.
tak punya pilihan lain karena takut, keesokan harunya, Goo jang Man datang ke hotel del luna sesuai alamat yang diberikan padanya. tetapi apa yang dia lihat, sangat berbeda dengan gambaran hotel yang diceritakan oleh ayahnya, didalam hotel sangat sepi dan suram, tidak tampak lampu dan juga tanaman ivy. tiba tiba muncul resepsionis mengagetkan Goo Chan Seong. dia menyodorkan tarif room kepada Goo Chan Seong. melihat harga room yang tidak masuk akal, goo Chan Seong berkata bahwa seolah olah mereka tidak menginginkan tamu. Goo Chan Seong lalu menyodorkan kartu dari hotel kepada resepsionisnya. melihat kartu itu, si resepsionis lalu mengantar Goo Chan Seong keruangan Jang Man Wol.

diruangan jang Man wol, Goo Chan Seong melihat - lihat foto Jang Man Wol yang dipajang didinding, dan bergumam sendiri. lalu datanglah Manager hotel memberitahukan bahwa jang man wol akan segera datang. goo Chan Seong mempergunakan kesempatan itu untuk bertanya, sudah berapa lama dia bekerja di hotel itu. manager itu menjawab, sudah 30 tahun. dan sekarang, Goo Chan Seong yang akan menggantikan dirinya.mendengar hal itu, Goo Chan Seong langsung berbalik hendak kabur lagi, tapi jang Man Wol keburu masuk keruangan.
Goo Chan Seong marah marah kepada jang man wol karena hantu buta yang terus mengikutinya dan kata - kata Jang Man Wol yang sangat memaksanya bekerja di hotel del luna seolah olah itu adalah kewajibannya. menurut Goo Chang Seong, kalau tamu hotelnya hantu, berarti managernya juga seharusnya hantu, tapi jang man wol menjawab, karena ada hal hal yang hanya bisa dilakukan oleh manusia.  Goo Chang Seong memberikan buku tabungan kepada Jang Man Wol sambil berkata, ini adalah uang yang dipinjamkan kepada ayahku. aku sudah menabung dan aku kembalikan beserta bunganya. dengan santai jang Man Wol menerimanya. goo chan seong pun  berpamitan. jang Man wol ingin mengantarnya keluar tapi Chan seong menolaknya dan pergi sendiri
dalam perjalan keluar, Goo Chan Seong bertemu dengan hantu yang melayang di lift, Goo chan Seong segera berlari kembali pada Jang Man Wol dan protes kenapa dia masih melihat hantu padahal dia sudah membayar hutangnya. Jang Man Wol menjawab." kamu hanya membayar hutangmu, sedangkan yang aku berikan adalah hadiah ulang tahun" mendengar hal itu, Goo Chan Seong langsung protes berat. Jang Man Wol sekali lagi menawarkan untuk keluar bersama, kali ini Goo Chan Seong menempel didekat Jang Man Wol karena takut keluar sendiri.sepanjang jalan dia cemberut terus.
diparking lot, jang Man wol memamerkan koleksi mobil mewahnya kepada Goo Chan Seong. Dia memilih satu dan menyuruh Goo chan Seong menyetir. saat Goo Chan Seong bertanya kemana tujuan Jang Man Wol, Jang Man wol menjawab bahwa dia akan pergi menangkap hantu harimau, mendengar itu Goo Chan Seong tertawa berkata Jang Man Wol bercanda. Jang Man Wol ikut tertawa. melihat reaksi Jang Man Wol, Goo Chan Seong menjadi tegang lagi.
jang Man Wol membawa Goo Chan Seong ke museum tempat patung harimau dipajang, kemudian mengajak Goo chan Seong makan kue ketan di restoran, Goo Chan Seong yang sejak awal terus melihat jamnya menjadi tidak sabar dan berkata dia harus masuk kerja, dia meminta Jang Man Wol memperbaiki matanya. Jang Man Wol lalu menyuruh Goo Chan Seong membawa hantu wanita buta itu ke hotel del luna agar dia bisa menyeberangkan Hantu itu. Goo Chan Seong sangat frustasi dengan situasi konyol ini.
Jang Man Wol mengajak Goo Chan Seong minum disebuah kafe yang lain lagi. goo Chan Seong tetap menolak untuk bekerja di hotel del luna, menurut Goo Chan seong, hotel del luna tidak memerlukan manager dengan gelar MBA havard sedangkan dirinya sudah mendapat tawaran tawaran dari 3 hotel terbaik versi majalah Forbes. kalau Jang Man Wol tidak bersedia memperbaiki matanya, dia akan tetap bekerja tanpa harus mempedulikan hantu hantu yang dia lihat, lama lama dia akan terbiasa. Jang Man Wol pun berkata, "baiklah kalau begitu, jika kamu bisa mengabaikan hantu - hantu yang ada disini dan tidak menumpahkan kopi yang kamu bawa, aku akan percaya". lalu Jang Man Wol membuat suasana seram dan hantu - hantu menjadi kelihatan. Goo Chan Seong berusaha membawa kopinya tanpa menumpahkan kopi itu dan berhasil. melihat hal itu, Jang Man Wol pergi dengan kesal.
Goo chan Seong akhirnya masuk kerja lagi di hotel Royal pasifik, tapi Goo Chan Seong masih tetap melihat hantu dan hantu wanita buta itu tetap mengikuti Goo Chan Seong. saat pemilik hotel Royal Pasifik melihat Goo Chan Seong, dia memanggil dan meminta Goo Chan seong memberi salam kepada tamu VIP mereka, tapi Goo Chan Seong takut bersuara, karena bingung harus bagaimana, goo chan seong pun menceburkan diri kedalam kolam renang.
Saat sedang mengeringkan badannya, jang Man Wol datang dan mengejeknya. Jang Man Wol lalu mengajak Goo Chan seong menyelidiki penyebab kematian harimau yang Jang Man Wol lihat malam itu. mereka lalu pergi mengunjungi pemilik hotel tempat Goo chan Seong bekerja karena pemilik hotel tersebut adalah pemilik dari harimau Baekdu yang terakhir. setelah mendengar cerita pemilik hotel itu, mereka tau bahwa harimau itu mati karena kesepian dan ingin dikembalikan ke korea utara.
Goo Chan Seong pulang kerumah setelah melewati hari yang melelahkan emosinya. dirumah, Manager hotel del luna sudah menunggunya. Goo Chan Seong bertanya mengapa Manager hotel itu mau menghabiskan waktu hidupnya bekerja di hotel itu? jawab Manager hotel " karena Hotel Del Luna sepadan dengan hidupku". Goo Chan Seong bingung dengan cara berpikir Manager Hotel itu, tapi manager hotel berusaha meyakinkan Goo Chan seong bahwa Goo Chan Seong pun suatu saat akan bisa melihat nilai dari Hotel Del Luna. sesudah itu dia pun berpamitan dan menghilang, rupanya Manager hotel itu akhirnya meninggal. kemudian Manager hotel kembali ke hotel del luna sebagai tamu dan berpamitan dengan Jang Man Wol serta sfat hotel yang lain.
setelah pertemuan dengan Manager hotel del luna itu, Goo Chan Seong memutuskan untuk menemui pemilik hotel Royal Pasifik sekali lagi. pemilik hotel itu berkata bahwa Jam Man Wol sudah datang terlebih dahulu dan memberitahukan kepadanya mengenai harimau dan lukisan yang ada dikamarnya. goo chan Seong baru menyadari hubungan antara lukisan mahal itu dengan arwah harimau Baekdu. disisi lain, Jam Man Wol berhasil membebaskan arwah harimau yang kesepian itu dengan menyuruh harimau itu masuk dalam lukisan Baekdu yang dia minta dari pemilik hotel.

  ketika Goo Chan Seong pulang kembali kerumah, dia melihat arwah wanita buta itu sedang duduk menunggunya dengan wajah tertunduk sedih. awalnya Goo Chan seong ingin mengabaikan arwah itu, tapi akhirnya dia berbalik dan berkata pada arwah itu" aku tahu tempat kemana kamu harus pergi. aku akan mengantarkanmu" Goo Chan Seong pung mengantar arwah wanita buta itu ke hotel del luna. sesampai di hotel, mata arwah buta itu sudah ada lagi dan dia bisa melihat lagi. Goo Chan Seong pulang kerumah dengan hati senang.
keesokan harinya, Goo Chan Seong masuk kerja dengan memakai sepatu yang dibelikan oleh Jang Man Wol. dia mengirim sms kepada jang Man Wol dan meminta maaf atas kesalahpahaman nya mengenai lukisan mahal yang ingin diambil oleh Jang Man wol. sesudah itu dia kembali melakukan tugasnya, tapi malam harinya, dia diserang oleh arwah penuh dendam dari patung yang dipajang di hotel tempat Goo chan Seong bekerja. untuk Jang Man Wol datang tepat pada waktunya dan menyelamatkan Goo Chan Seong.
karena Syok diserang hantu pendendam, Goo chan Seong pun pingsan. dalam pingsannya, dia seperti sedang berbicara dengan Jang Man Wol dimasa lalu. Jang Man Wol mengenakan pakaian era Goryeo. ketika dia terbangun, Goo Chan Seong berada di hotel del luna. lalu datanglah staf hotel mengantar Goo chan Seong ke Loby. sesampainya di Loby, go chan Seong terpesona dengan kemewahan loby hotel del luna.

Episode 3                                                                                                                              Episode 1

No comments:

Post a Comment