sepuluh tahun telah berlalu..
Tagon (Jang Dong Gun) dan para prajuritnya berpesta merayakan kemenangan mereka terhadap Neanthal yang terakhir.
Dihadapan para prajuritnya, dengan memakai topi tengkorak Neanthal yang dibunuhnya, Tagon berpidato dan mulai memanggil nama - nama ke 3 suku besar yang berjuang bersamanya selama 10 tahun itu. nama pasukan Tagon adalah Daekan
semua prajurit Daekan bersorak meneriakan yel - yel mereka " Seluruh pasukan Daekan adalah bersaudara, sampai akhir yang panjang, sampai dasar yang dalam"
sesudah itu, mereka bersama - sama mengangkat gelas mereka untuk saudara2 mereka yang gugur pada saat melakukan pemburuan.
Tagon lalu mengumumkan bahwa perburuan mereka selama 10 tahun telah usai malam itu dan mereka mulai berpesta.
saat mereka sedng berpesta, datanglah Taealha (kekasih Tagon yg berasal dari suku Hae, seorang mata2 yang ditugaskan mengawasi Tagon)dan membawa Tagon yang sudah mabuk berat ke kamar .
Taealha mencelupkan Tagon ke kumbang dengan maksud agar Tagon sadar dari mabuknya, tetapi ternyata kumbang itu bukan berisi air melainkan alkohol. Taealha langsung panik.dia mencoba mencari air, tapi ternyata semua kumbang itu berisi alkohol.
setelah Tagon agak sadar, Taealha menyerahkan surat dari ayah Tagon sambil bertanya, apa yang tagon rencanakan pada waktu dia membawa pulang bayi igutu dan menyuruh Taealha memelihara bayi itu. Tagon hanya menjawab, "rencanaku adalah menikahimu, apakah itu membuatmu senang tapi juga kesal?" Taealha menjawab " Sedih, tak ada pernikahan kalau kamu tidak kembali ke Arthdal, suku Ago memberontak dan ayahmu menyuruhmu untuk membereskannya".
keduanya larut dalam kesedihan, lalu Tagon bertanya, apalagi rencana ayahku? Taealha pun membocorkan rahasia ayahnya yaitu Iark
sementara itu, para pemimpin arthdal sedang berkumpul menyusun strategi untuk menuruni tebing hitam menuju ke Iark. dengan mengandalkan kepandaian yang dimiliki oleh suku Hae.
Asa Ron Niruha, pimpinan suku gunung putih sebenarnya agak keberatan dengan keserakahan dari Sanung Niruha (ayah Tagon). tapi Mihol (pimpinan suku Hae, ayah Taealha) dan Sanung Niruha berhasil meyakinkan Asa Ron untuk menangkap Dujeumsaeng(kaum Barbar) di Iark.
di dalam gua di tepi tebing hitam, tampak seorang bocah berumur sekitar 10 tahun sedang mencari jalan keluar. dia lalu merayap di tepi tebing lalu tergelincir dan hampir jatuh kedalam jurang.
tapi dia berhasil selamat karena ternyata di pinggangnya ada terikat seutas tali sebagai pengaman.
dia lalu keluar kembali ke atas sambil menggenggam sebuah batu berwarna orange.
dia berlari menuju ibunya yang sedang memintal tali, rupanya itu adalah Asa Hon.dan anak laki - laki itu adalah Eun Seom (Soong Jung Ki) dengan semangat dia bercerita, " aku sudah menemukan jalan ke Iark, ini aku membawanya dari Iark" sambil menunjukkan batu yang dia bawa tadi.
sambil menangis, Asa Hon memeluk Eun Seom dan berkata " Mari kita pergi, mari kita pergi ke Iark" kemudian sambil tersenyum, mereka berdua menelusuri gua itu menuju kebawah tebing hitam.
Akhirnya tibalah mereka di dasar tebing hitam. sekali lagi Asa Hon memandang ke atas tebing hitam dan merasa lega. lalu mereka berduapun mulai menyebrangi lautan belerang yg sangat panas menuju Iark
Eun Seom bertanya kepada ibunya, " apakah yang akan kita lihat disana?" dan sambil tersenyum penuh harapan Asa Hon pung menjawab "akan ada dunia baru dan orang baru"
ditengah perjalanan, Eun Seom mengeluh panas di kaki nya, dan sewaktu Asa Hon memeriksa, ternyata sepatu Eun Seom lubang karena terbakar dan kaki Geom Seom melepuh
Asa Hon lalu memutuskan untuk melanjutkan perjalanan sambil menggendong Eun Seom dipunggungnya. sambil terus berjalan, Asa Hon teringat kembali mimpinya dan ancaman Aramun.
dalam hatinya ia berkata " Itu tidak akan terjadi Aramun, ini Iark, negeri ini bukan milik para dewa Iark".
setelah lama berjalan, Asa Hon mulai lemas dan kehabisan tenaga, namun ia tetap memaksakan diri untuk berjalan. Eun Seom merasa kuatir. dari jauh terlihat batas hutan Iark. sementara itu, hari mulai senja dan matahari mulai turun keperaduannya.
hari telah malam ketika mereka sampai di Iark. Asa Hon sudah mencapai batas kekuatannya dan iapun jatuh pingsan bersama Eun Seom. Geum Seom mengguncang-guncang tubuh Asa Hon sambil memanggil ibunya.
dari dalam hutan yang gelap, munculah sekawanan serigala yang ingin memakan Asa Hon yang sedang pinsan.
Eun Seom segera mengambil posisi seperti hewan juga, naluri Neanthalnya keluar dan gurat - gurat ungu keluar dengan sangat jelas di pipinya, matanya pun bersinar berubah menjadi ungu, dia berdesis-desis melayani ancaman serigala2 itu.
pada waktu serigala - serigala itu akan menyerang Eun Seom, datanglah sekelompok orang mengusir serigala itu. mereka adalah suku Wahan dari Iark
Eun Seom yang merasa ibunya sudah ada yg menjaga, segera berlari mencari tanaman obat untuk mengobati kaki ibunya yang melepuh parah, orang orang itu terkejut melihat kondisi kaki Asa Hon, lalu mulai menebak, " Pasti dia berjalan melewati lautan air mata"
Asa Hon yang sudah siuman kembali,segera mengenali benda yang di pegang oleh anak gadis dari suku Wahan dan bunga yang dipegang oleh Eun Seom itu adalah benda yang dilihat dalam mimpinya. lalu sadarlah dia kalau ia telah diperalat oleh Aramun untuk ke Iark. Asahon menangis tersedu- sedu memikirkan nasib anaknya.
Asa Hon lalu melepaskan kalungnya dan memberikan kepada Eun Seom sambil berpesan agar dia kembali ke Arthdal setelah keropeng biru dipunggungnya luruh. lalu matilah Asa Hon malam itu.
No comments:
Post a Comment