Eun Seom terbangun dari mimpinya. didepannya ada beberapa orang pemuda yang memperhatikannya, mereka lalu melaporkan kepada kepala suku bahwa Eun Seom sering bermimpi. (mereka tidak bisa bermimpi, hanya orang dengan kemampuan spritiuallah yang dapat bermimpi).
mereka lalu mengadakan pertemuan suku untuk menanyai dan mengadili Eun Seom, mereka beranggapan bahwa Eun Seom telah mencuri mimpi Ta nya (Kim Ji Won).Namun Eun Seom membela dirinya dengan menunjukkan kepada mereka bagaimana ia bisa mendapatkan mimpi
suasana menjadi semakin panas ketika seseorang masuk dan berkata, Eun Seom mencuri kuda. mereka langsung menuduh Eun Seom ingin memakan kuda itu sendiri.
mereka lalu membawa Eun Seom ke tempat kuda yang dicuri Eun Soem untuk pembuktian, tapi Ta nya membela Eon Seom.dengan mengatakan, Eun Seom mengambil kuda itu bukan untuk dirinya sendiri.
karena didesak terus oleh semua orang, Eon Seom menjadi kebingungan dan asal menjawab. dia berkata, kuda itu dia ambil untuk ditunggangin.
semua orang menjadi tambah kebingungan, karna selama ini mereka tidak pernah menunggangi kuda, dan untuk apa mereka menunggangi kuda.
Eunseom lalu menjelaskan keuntungan yang bisa mereka dapat kalau mereka bisa mengendarai kuda.
setelah beberapa saat saling berdebat, akhirnya Yeol Seon, berunding dengan istrinya dan mengambil keputusan dengan berkata "Aku Yeol Seon, pimpinan suku ini, dapat keputusan bijak. Aku mau Eon Seom berhasil menunggangi kuda saat bulan purnama lagi. Jika gagal melakukannya, akan ku usir dia dari desa kita".
Dan semua orang menganggap keputusan itu sangat bijak dan merekapun membubarkan diri. kembali kerumah masing masing.
dirumah, Yeol Seon dan istrinya membicarakan bagaimana dia sangat suka membuat barang - barang yang bisa mempermudah hidupnya, dia juga kagum pada cara berpikir Eon Seom.
lalu mereka menjadi ingat kembali, bagaimana mereka bisa menemukan Eon Seom berkat Tanya yang bermimpi bahwa ada orang didalam hutan. Rupanya itu adalah mimpi pertama dan terakhir dari Tanya.
dihutan Tanya dan Eon Seom sedang bertengkar, Tanya tau bahwa Eon Seom mencuri kuda itu bukan untuk menungganginya tapi karna ingin membuat sepatu dari kulit kuda itu. Eon Seom membutuhkan alas kaki untuk dapat menyeberangi lautan air mata.
Tanya melihat keropeng biru dipunggung Eon Seom sudah luruh semua, itu berarti sudah saatnya Eun Seom kembali ke Arthdal sesuai pesan ibunya.
Ta nya berkata kepada Eun Seom " mengapa ibumu memanggilmu Aramun?apakah dia sakit?"
Eun Seum juga bingung, kenapa ibunya menyuruhnya kembali padahal ibunyalah yang berjuang siang dan malam selamat sepuluh tahun untuk bisa sampai ke Iark tetapi begitu sampai ke Iark, ibunya malah menyuruhnya kembali ke atas tebing lalu mati begitu saja.
sambil menangis Eun Seom berkata " aku tidak bisa menanyakan jawabannya kepada siapapun, tapi aku juga tidak bisa melupakan ucapan ibuku".
mereka berdua duduk ditepi danau, sambil membagi cerita sebagai sahabat. Tanya tau bahwa ibunya sudah menyuruh Eun Seom pergi, lalu dia berkata "pergilah". sambil bangun dan berkata lagi "sepatu dari bokong kuda lebih kuat, buatlah sepasang". lalu dia pergi dengan wajah sedih meninggal Eon Seom sendiri di tepi danau.
Eun Seom melompat kedalam danau untuk menjernihkan pikirannya, dia teringat percakapannya dengan ibunya Tanya.
Ibu Tanya meminta Eun Seom meninggalkan suku Wahan agar dia dapat mencaritahu sendiri siapa dirinya dan dimana seharusnya Eun Seom berada dan Eun Seom meminta agar kesempatan sampai Tanya berhasil menguasai tarian spirit. dan ibunda Tanya menjawab " Tinggallah sampai perayaan spirit bunga, sesudah itu, kamu harus pergi tanpa ragu".
disuatu tempat, pasukan Deakan sedang mengendarai kuda sambil berkata "kita habiskan 10 tahun memusnahkan Neanthal, lalu suku Ago memberontak kepada kita, pergilah ke timur, jadi kita bertaruh nyawa meredakannya, sekarang apa?pergi keselatan dan bawa Jujeumsaeng (orang barbar) untuk mereka?Astaga.."
akhirnya mereka tiba di tebing hitam, mereka sangat terkejut melihat "lift" raksaksa yang digerakkan segara manual oleh tenaga manusia, Moo Baek yang sudah menunggu disana, menyambut mereka. kemudian dari dasar jurang, muncul Ta gon menggunakan "Lift".
kembali kedalam hutan, Tanya belajar melakukan tari ritual semalam suntuk akhirnya dia terjatuh kecapaian, lalu datanglah ibunya menasehatinya, Tanya mengungkapkan keinginannya untuk pergi bersama Eun Seom, tapi ibunya dengan sabar menjelaskan kenapa dia tidak bisa lari bersama Eun Seom, kenyataan bahwa dia adalah anak yg dinubuatkan saat komet biru tampak.
sesudah itu Tanya pergi menemui Eun Seom yang sedang berusaha membujuk kuda hitam itu berdiri agar Eun Seom bisa menunggangina,namun kuda itu tidak mau berdiri juga, tanya pun mencoba membantunya dengan memberi nama kuda itu "Bantu", lalu dia melepaskan tali pengikat kuda itu, anehnya, kuda itu sama sekali tidak kabur.Eun Seom sempat panik saat tanya melepaskan tali kuda itu.
prajurit Daekan mulai menyeberangi lautan air mata. sementara itu, suku wahan sedang melakukan persiapan ritual bunga, semua orang menggambar tubuhnya dan memakai hiasan kepala dari rangkaian bunga, Eun Seom sendiri sibuk mencoba menunggangi kuda. beberapa orang yang sudah selesai menghiasi dirinya pergi bersama Yeon Seol ke desa tetangga untuk melakukan barter barang.
Ta nya menolong Eun Seum menghiasi tubuh dan kepalanya, setelah selesai didandangi, Eun Seom mengajari Ta nya tarian ritual. Eun Seom mempunyai kemampuan menghafal gerakan dengan hanya 1 kali melihat saja. mereka menari bersama - sama di bukit kecil samping danau.
No comments:
Post a Comment