salah seorang teman Eun Seom yang bekerja didalam terowongan adalah seorang yang optimis, diam diam dia mengumpulkan permata yang mereka tambang dan berencana untuk kabur, dia bermaksud mengajak Eun Seom sewaktu kabur, tapi Eun Seom yang trauma berat karena kematian temannya tidak memperdulikan kata - kata temannya itu.Dia hanya bekerja dan bekerja tanpa pernah berbicara. jadi teman Eun Seom itu mengira Eun Seom tuli
Malam hari ketika semua orang tidur, Eun Seom tidak bisa tidur, dia teringat kejadian sewaktu temannya bunuh diri karena putus asa, karena mereka tidak bisa mendapatkan makan karena Eun Seom yang bersikeras tidak mau mengucapkan kalimat yg menghina dirinya dan ibunya. ketika melihat temannya bunuh diri, Eun Seom seperti kehilangan akal dan terus menerus meneriakkan kalimat yang sama sekali tidak ingin dia ucapkan. kalimat itu berbunyi"Namaku ungu, aku lahir dari jalang kotor yang bercinta dengan Neanthal, aku anak monster yaitu Igutu".
Malam hari ketika semua orang tidur, Eun Seom tidak bisa tidur, dia teringat kejadian sewaktu temannya bunuh diri karena putus asa, karena mereka tidak bisa mendapatkan makan karena Eun Seom yang bersikeras tidak mau mengucapkan kalimat yg menghina dirinya dan ibunya. ketika melihat temannya bunuh diri, Eun Seom seperti kehilangan akal dan terus menerus meneriakkan kalimat yang sama sekali tidak ingin dia ucapkan. kalimat itu berbunyi"Namaku ungu, aku lahir dari jalang kotor yang bercinta dengan Neanthal, aku anak monster yaitu Igutu".
ingatan akan kata - kata Ibu Cheonsol juga kembali tergiang, lalu dia teringat juga kata - kata teman mereka yang berkianat dan menyebabkan dia dan Dalsae tertangkap.
lalu dalam gelisah dan depresi, Eun Seom tertidur. dlam tidurnya dia bermimpi bertemu dengan TaNya, dia memimpikan kejadian Saya yang mencekik TaNya dan kalimat terakhir TaNya kepada saya yang berkata TaNya menyesal bertemu dengannya, lalu Eun Seom terbangun dari tidurnya.
lalu Eun Seom mulai menangis tersedu - sedu... Minmin juga ikut ikutan deehhh
Teman sesama budak yang selalu paling lemah fisiknya terbangun dan melihat Eun Seom sedang menangis tersedu sedu, dia pun diam diam ikut menangis.
pagi harinya, terjadi kehebohan di karang Gochiju besar, mereka menemukan mayat seorang dari Klan Asa yang dibunuh secara keji dan disamping mayatnya tertulis pesan, "ketahuilah, kenapa Asa Sin mengirimkan Aramun" Tagon dan Teaelha datang memeriksa kejadian itu. tidak berapa lama, tiba juga Asa Ron dan Asa Mot, melihat temannya dibunuh, Asa Mot kelihatan menahan amarah. semua orang yang melihat pesan itu menjadi gelisah.
dari antara kerumunan orang orang, tampak sosok Saya yang mengamati situasi.
Tagon dan Teaelha kembali ke markas, Asa Ron juga kembali ke gunung putih, di markas, Tagon dan Teaelha bingung dengan kejadian itu dan mencoba menganalisa keadaan, sedangkan Asa Ron juga membahas kejadian itu dengan Asa Mot. mereka menduga ini adalah perbuatan Tagon.
Tagon berkata "seorang pendeta telah tewas, Asa Ron pasti meributkannya. itu akan menguburkan rumor Gosal dan bahkan keturunan langsung, mungkin itu adalah perbuatan Asa Ron.
Asa Ron menyuruh Asa Mot mengumpulkan semua orang, katanya"jika ini adalah perbuatan Tagon, maka dosanya lebih besar dari Ollimsani" walaupun bukan dia yang melakukannya, ini peluang untuk memutarbalikkan keadaan". masing - masing menyusun strategi untuk saling mengalahkan.
Tagon mengumpulkan pasukan Daekan dan berencana menyerang jiwa Gunung Puncak putih Tagon hendak membagi pasukan pada pos dan tugas mereka masing - masing tapi dia tidak melihat Geomae, lalu dia sadar kalau Mobaek juga tidak ada diruangan itu. dia bertanya dimana mobaek?
sementara itu, Mo baek yang sedang berjalan dihutan menemukan pedang yang patah, dia lalu memungut pedang itu dan melihat kesekeliling, dia merasa heran pedang itu bisa tergeletak disitu.lalu tampaklah jejak darah dan dia mengikuti jejak darah itu. setelah beberapa saat dia menemukan tubuh Geomae yang dadanya lubang bekas tertembus sesuatu. Mo baek langsung tau itu Neanthal.
dikediamannya, Asa Ron mengumpulkan semua pendetanya, dia berkata, "salah satu saudara kita, salah satu pendeta kita, telah dibunuh jiwa gunung puncak putih, isodunyong menyelamatkan mereka yang menderita, karena roh pembalas dendam neanthal, tapi jiwa gunung puncak putih, menginjak-injak dan membunuh mereka untuk mempermalu Gunung puncak putih dan menghina Asa Sin. kini, demi gunung puncak putih dan demi Asa Sin juga demi serikat, kita harus mengakhiri hubungan dengan mereka"
Klan Asa memberikan pengumuman katanya,"Ibu Gunung puncak putih yang tak pernah tidur, kelompok jahat jiwa gunung puncak putih, berani membunuh pendeta, mencemarkan karang gochiju besar dan mengutuk serikat. untuk mengatasi bencana ini, Asa Ron Niruha tidak akan minum atau makan garam dan berdoa, selama tiga hari tiga malam. karena itu, semua rakyat serikat, diminta mematuhi tiga perintah ini. 1. tetap berpikiran jernih dan jangan berbicara hal yang tidak perlu.2.berdoa kepada dewa yang kalian yakini demi kedamaian arthdal. 3. cari jiwa gunung puncak putih dan laporkan kepada kami.
Para pendeta dari Klan Asa itu lalu menangkap seseorang dan memukuli orang itu dan berkata bahwa orang itu telah menyebar kebohongan bahwa
Aramun adalah Igutu. TaNya yang kebetulan melihat hal itu menjadi ketakutan, dia teringat malam ketika dia dan semua suku Wahan dipukuli dan disiksa. Chae eun yang melihat TaNya segera menghampirinya dan menyuruh dia pergi.
malamya dirumah, Saya mengaku pada TaNya bahwa dia yang membunuh pendeta itu dengan maksud membuat kekacauan. TaNya tidak setuju dengan perbuatan Saya, tapi saya menanggapinya dengan santai, Saya berkata, memang dia menginginkan kebingungan dan kekacauan besar, kerusuhan besar, Tanya menjadi bingung, setelah Saya menjelaskan maksudnya, Tanya memutuskan untuk meninggalkan Saya dan bergabung dengan Tagon.
Saya berusaha membujuk TaNya agar tidak meninggalkannya. akhirnya Tanya mau memaafkan Saya setelah saya berjanji untuk lebih menghargai nyawa orang lain.. Saya pun menarik napas lega, dia bertanya kenapa Tanya sangat rumit?
diluar rumah, tampak pendeta dari klan Asa memaksa Teaelha ikut dengan mereka. mereka menuduh Teaelha menyebarkan rumor palsu penuh hujatan. lalu Teaelha tertawa dan berkata, "rupanya begini taktik kalian?".
sesudah Teaelha ditangkap, Saya menyuruh Tanya kerumah pohon sesudah dia selesai dari tempat penyepuhan. jangan keluar sampai aku tiba. Dalam hati Saya dia berkata, Asa Ron bergerak lebih cepat dari perkiraanku, kini giliranku.
Diruang kerjanya, Tagon bingung langkah apa yang harus dia ambil, akhirnya dia memutuskan untuk memperbaiki keadaan dengan melacak anggota jiwa gunung puncak putih sementara dia berunding Asa Ron.
Tagon tampak sangat kaget dan ketakutan melihat pesan yang tertempel dilorong dekat kantornya. pesan itu berbunyi" Pemimpin serikat kami, Aramun yang datang dalam wujud igutu, bimbinglah kami. yang menempel pesan itu adalah Saya.
sementara itu, Chae Eun yang melihat Tanya di tempat penyepuhan mengikuti Tanya dari belakang. dia mengenali Tanya karena sebelumnya Doti memberitahukan Chae Eun, org yang berbicara dengan Chae Eun itu adalah TaNya, orang yang ingin diselamatkan oleh Eun Seom.
Chae Eun berhasil berbicara dengan TaNya dalam rumah pohon, dia bertanya apakah TaNya kenal dengan Eun Seom? sementara itu, dirumah tempat Chae Eun dan Moo Baek bertemu, tampak kedua Neanthal yang masih hidup menunjukkan diri kepada Moo Beak dan temannya.di dalam istana, Tagon dengan panik mencari - cari orang yang memasang tulisan didinding istana.
diluar, Saya berkata, "Nikmatilah kekacauan saat ini, semua yang berguncang pasti akan berakhir".
BERSAMBUNG..........
Arthdal Chronicles Episode 11 part 1 Arthadal Chronicles Episode 10 Part 1
lalu dalam gelisah dan depresi, Eun Seom tertidur. dlam tidurnya dia bermimpi bertemu dengan TaNya, dia memimpikan kejadian Saya yang mencekik TaNya dan kalimat terakhir TaNya kepada saya yang berkata TaNya menyesal bertemu dengannya, lalu Eun Seom terbangun dari tidurnya.
lalu Eun Seom mulai menangis tersedu - sedu... Minmin juga ikut ikutan deehhh
Teman sesama budak yang selalu paling lemah fisiknya terbangun dan melihat Eun Seom sedang menangis tersedu sedu, dia pun diam diam ikut menangis.
pagi harinya, terjadi kehebohan di karang Gochiju besar, mereka menemukan mayat seorang dari Klan Asa yang dibunuh secara keji dan disamping mayatnya tertulis pesan, "ketahuilah, kenapa Asa Sin mengirimkan Aramun" Tagon dan Teaelha datang memeriksa kejadian itu. tidak berapa lama, tiba juga Asa Ron dan Asa Mot, melihat temannya dibunuh, Asa Mot kelihatan menahan amarah. semua orang yang melihat pesan itu menjadi gelisah.
dari antara kerumunan orang orang, tampak sosok Saya yang mengamati situasi.
Tagon dan Teaelha kembali ke markas, Asa Ron juga kembali ke gunung putih, di markas, Tagon dan Teaelha bingung dengan kejadian itu dan mencoba menganalisa keadaan, sedangkan Asa Ron juga membahas kejadian itu dengan Asa Mot. mereka menduga ini adalah perbuatan Tagon.
Tagon berkata "seorang pendeta telah tewas, Asa Ron pasti meributkannya. itu akan menguburkan rumor Gosal dan bahkan keturunan langsung, mungkin itu adalah perbuatan Asa Ron.
Asa Ron menyuruh Asa Mot mengumpulkan semua orang, katanya"jika ini adalah perbuatan Tagon, maka dosanya lebih besar dari Ollimsani" walaupun bukan dia yang melakukannya, ini peluang untuk memutarbalikkan keadaan". masing - masing menyusun strategi untuk saling mengalahkan.
Tagon mengumpulkan pasukan Daekan dan berencana menyerang jiwa Gunung Puncak putih Tagon hendak membagi pasukan pada pos dan tugas mereka masing - masing tapi dia tidak melihat Geomae, lalu dia sadar kalau Mobaek juga tidak ada diruangan itu. dia bertanya dimana mobaek?
sementara itu, Mo baek yang sedang berjalan dihutan menemukan pedang yang patah, dia lalu memungut pedang itu dan melihat kesekeliling, dia merasa heran pedang itu bisa tergeletak disitu.lalu tampaklah jejak darah dan dia mengikuti jejak darah itu. setelah beberapa saat dia menemukan tubuh Geomae yang dadanya lubang bekas tertembus sesuatu. Mo baek langsung tau itu Neanthal.
dikediamannya, Asa Ron mengumpulkan semua pendetanya, dia berkata, "salah satu saudara kita, salah satu pendeta kita, telah dibunuh jiwa gunung puncak putih, isodunyong menyelamatkan mereka yang menderita, karena roh pembalas dendam neanthal, tapi jiwa gunung puncak putih, menginjak-injak dan membunuh mereka untuk mempermalu Gunung puncak putih dan menghina Asa Sin. kini, demi gunung puncak putih dan demi Asa Sin juga demi serikat, kita harus mengakhiri hubungan dengan mereka"
Para pendeta dari Klan Asa itu lalu menangkap seseorang dan memukuli orang itu dan berkata bahwa orang itu telah menyebar kebohongan bahwa
Aramun adalah Igutu. TaNya yang kebetulan melihat hal itu menjadi ketakutan, dia teringat malam ketika dia dan semua suku Wahan dipukuli dan disiksa. Chae eun yang melihat TaNya segera menghampirinya dan menyuruh dia pergi.
malamya dirumah, Saya mengaku pada TaNya bahwa dia yang membunuh pendeta itu dengan maksud membuat kekacauan. TaNya tidak setuju dengan perbuatan Saya, tapi saya menanggapinya dengan santai, Saya berkata, memang dia menginginkan kebingungan dan kekacauan besar, kerusuhan besar, Tanya menjadi bingung, setelah Saya menjelaskan maksudnya, Tanya memutuskan untuk meninggalkan Saya dan bergabung dengan Tagon.
Saya berusaha membujuk TaNya agar tidak meninggalkannya. akhirnya Tanya mau memaafkan Saya setelah saya berjanji untuk lebih menghargai nyawa orang lain.. Saya pun menarik napas lega, dia bertanya kenapa Tanya sangat rumit?
diluar rumah, tampak pendeta dari klan Asa memaksa Teaelha ikut dengan mereka. mereka menuduh Teaelha menyebarkan rumor palsu penuh hujatan. lalu Teaelha tertawa dan berkata, "rupanya begini taktik kalian?".
sesudah Teaelha ditangkap, Saya menyuruh Tanya kerumah pohon sesudah dia selesai dari tempat penyepuhan. jangan keluar sampai aku tiba. Dalam hati Saya dia berkata, Asa Ron bergerak lebih cepat dari perkiraanku, kini giliranku.
Diruang kerjanya, Tagon bingung langkah apa yang harus dia ambil, akhirnya dia memutuskan untuk memperbaiki keadaan dengan melacak anggota jiwa gunung puncak putih sementara dia berunding Asa Ron.
Tagon tampak sangat kaget dan ketakutan melihat pesan yang tertempel dilorong dekat kantornya. pesan itu berbunyi" Pemimpin serikat kami, Aramun yang datang dalam wujud igutu, bimbinglah kami. yang menempel pesan itu adalah Saya.
sementara itu, Chae Eun yang melihat Tanya di tempat penyepuhan mengikuti Tanya dari belakang. dia mengenali Tanya karena sebelumnya Doti memberitahukan Chae Eun, org yang berbicara dengan Chae Eun itu adalah TaNya, orang yang ingin diselamatkan oleh Eun Seom.
Chae Eun berhasil berbicara dengan TaNya dalam rumah pohon, dia bertanya apakah TaNya kenal dengan Eun Seom? sementara itu, dirumah tempat Chae Eun dan Moo Baek bertemu, tampak kedua Neanthal yang masih hidup menunjukkan diri kepada Moo Beak dan temannya.di dalam istana, Tagon dengan panik mencari - cari orang yang memasang tulisan didinding istana.
diluar, Saya berkata, "Nikmatilah kekacauan saat ini, semua yang berguncang pasti akan berakhir".
BERSAMBUNG..........
Arthdal Chronicles Episode 11 part 1 Arthadal Chronicles Episode 10 Part 1
No comments:
Post a Comment