Neanthal yang mendatangi rumah dokter Ha Rim (Ayah Chae Eun) adalah Yiseuroobeu dan Rottip, Moo Baek bertanya apa yang mereka lakukan di Arthdal, dan mereka menjawab, mereka sedang mencari seseorang, tapi Moo Baek menyuruh mereka untuk tidak datang kembali ke Arthdal. lalu mereka masuk kembali ke Hutan. setelah mereka pergi, Moo Baek menyadari bahwa Nunbyeol, putri ke-2 dokter adalah seorang Neanthal, dia langsung mencabut pedang dan ingin membunuhnya, tapi dokter menahannya dan mencoba menjelaskan kepada Moo Baek bahwa dia telah memotong delapan garis keturunan Nunbyeol agar dia tidak menonjol dan sama dengan saram. ternyata kedua Neanthal itu datang untuk mengajak Nunbyeol pergi bersama mereka, tapi Nunbyeol menolaknya.
Saya memberitahukan kepada Momyeongjin (pemimpin jiwa gunung putih) bahwa dia yang membunuh pendeta dari klan asa. Saya memberitahukan 3 alasan dia berbuat seperti itu. yaitu Menyebarkan berita keturunan langsung Asa Sin telah kembali, Mengumpulkan kekuatan dengan menggandeng Tagon, dan
TaNya bertemu dengan Chae Eun dan akhirnya mengetahui bahwa Eun Seom belum meninggal, dia menangis tersedu-sedu dan berlutut memegang baju Chae Eun sambil berulang kali mengucapkan terima kasih.
rupanya Mihol lah yang berada dibelakang penangkapan Teaelha. dia memasukkan Teaelha kedalam penjarah bawah tanah yang dingin dan penuh serangga. Dia menyuruh Teaelha untuk mengaku bahwa Tagonlah yang membunuh pendeta Asa dan Tagonlah pemimpin Jiwa Gunung puncak putih. tapi Teaelha menolak melakukannya. tapi Mihol berusaha menggoyahkan keyakinan Teaelha dengan berkata" seberapa besar Teaelha mempercayai Tagon? apakah Tagon mampu memulai perang hanya karena Teaelha? ataukah akan mencampakkan Teaelha dan menikahi wanita klan Asa? Teaelha mulai terpengaruh dengan ayahnya. karena dia mengenal Tagon dengan baik.
Tagon mengadakan pertemuan dengan Asa Ron untuk menegosiasikan pembebasan Teaelha. Asa Ron bersikeras akan menghukum Teaelha sehingga membuat Tagon marah, Tagon bertanya" Apa yang kamu dapatkan dengan membunuh Teaelha?". Asa Ron mengancam akan memotong kaki Teaelha. Tagon menjadi lebih marah lagi dan mengancam Asa Ron, dengan berkata, " aku juga ingin tahu, apa yang akan aku lakukan jika kamu berani memotong kaki Teaelha". sebelum Tagon berlalu, Asa Ron dengan tertawa kecil berkata kepada Tagon" menurut Mihol, Teaelha tidak akan pernah bersedia mengorbankan nyawanya untuk orang lain, seberapa besar kamu mempercayai nya?'. Tagon meninggalkan tempat pertemuan dengan pemikiran bahwa Teaelha bisa mengkhianatinya. karena dia sangat mengenal Teaelha.
Teaelha teringat janji yang dia ucapkan bersama Tagon sewaktu mereka masih sangat muda. Mereka berdua berjanji untuk tidak saling mengorbankan nyawa mereka satu sama lain dan akan tetap terus berusaha untuk hidup. Teaelha hanya bisa berharap, strategi yang Tagon katakan kepadanya mengenai TaNya bisa berhasil.
ditempat perbudakan Doldambul, Eun Seom sedang bekerja sambil teringat mimpinya lalu datanglah Ipsaeng memanggilnya Ungu, lalu Eun Seom menyerigai dan berkata dalam hati, benar namaku ungu bukan Eun Seom. Ipsaeng yang melihat Eun Seom menyerigai salah mengerti dan berkata bahwa Eun seom mempunyai cara untuk melarikan diri, ipsaeng menjadi bersemangat. saat istirahat makan siang, para budak duduk makan sambil bercerita mengenai sifat syeorejangin, secara tidak sengaja Ipsaeng meminta jatah makan Eun Seom sambil memperlihatkan permata yang dia kumpulkan, ipsaeng berjanji akan membagi permata itu kepada Eun Seom jika mereka berhasil keluar dari lubang tambang. Eun Seom mulai mendapat ide untuk lolos dari tambang itu.
sementara itu, didalam kemah di Doldambul, orang suruhan Mobaek sudah bertemu dengan syeorejangin, dia memberikan sekantong uang kepada Syeorejangin untuk membeli semua orang wahan, tetapi Syeorejangin menolaknya karena dia ingin dibayar lebih.Syeorejangin adalah seorang yang serakah.
Begitu pasukan Daekan yang mendengar info bahwa Momyeongjin adalah pemimpin Jiwa Gunung Puncak Putih, mereka segera menuju tempat penyepuhan dan menggeledah tempat kerja Momyeongjin. awalnya mereka tidak menemukan apa - apa, tetapi kemudian Gitoha mengambil palu dan memukul dinding bengkel penyepuhan, lalu muncullah semua ruangan tersembunyi dan ada symbol Jiwa Gunung puncak putih didalam. mereka segera menangkap dan membawa Momyeongjin kepada Tagon.
Momyeongjin yang ketakutan menceritakan kepada Tagon, semua yang dia ketahui dan apa yang dikatakan oleh Saya sebelumnya.Momyeongjin sebenarnya tidak mengenal Saya dengan baik, tetapi tagon segera mengetaui kalau orang yang .Momyeongjin maksudkan itu adalah Saya.
Tagon segera pergi kerumah Saya dan menggeledah kamar Saya, lalu dia menemukan jubah yang dipakai Saya sewaktu menyamar sebagai wanita
saat itulah Saya muncul. Tagon bertanya mengapa saya melakukan semua itu dan saya pun berkata, inilah waktunya. Saya datang dengan mengambil resiko bahwa Tagon dapat saja membunuhnya, karena itu dia menyembunyikan Tanya sehingga Tagon tidak dapat membunuhnya. setelah itu, Saya mulai menjelaskan strateginya kepada Tagon, dia berencana membuat Tanya menjadi pendeta tinggi dan Tagon menjadi raja, sesudah itu, dia akan menjadi raja menggantikan Tagon. maka mereka bisa mengungkapkan keberadaan mereka sebagai Igutu. tapi Tagon menganggap Saya gila.
setelah lama berdebat dengan Tagon, Saya lalu memberi waktu kepada Tagon untuk berpikir, saya hendak pergi meninggalkan ruangan tetapi Tagon bermaksud menahannya, Saya pun mengeluarkan sebotol racun dan mengancam akan meminumnya jika Tagon menahannya. Saya mengambil koin symbol Aramun dan melemparkannya kepada Tagon lalu pergi dengan emosional. Tagon hanya menangkap koin itu dan berdiri terpaku.
No comments:
Post a Comment