Translate

Hotel Del Luna episode 3

Jang Man Wol terus memandangi pohon asal hotel del luna, dia terus teringat pada pertanyaan Goo Chan Seong, apakah dia orang mati atau orang hidup. jang Man Wol berkata, dia hanya ada begitu saja, terjebak dalam waktu. dalam kehidupan Jang Man Wol yang lama, dia adalah seorang kepala bandit di jaman kerajaan Goryeo. sementara mengenang kehidupan lamanya, datanglah wanita tua penjual bunga yang sama dan berkata, bunga di bawah pohon itu tumbuh dengan baik, sepertinya kamu merawat para tamu mu dengan baik. Jang Man Wol bertanya pada wanita itu, " sampai kapan kamu akan membuatku terikat? wanita tua itu pun menjawab" kamu yang tidak mengalah" setelah Jang Man wol pergi, wanita tua itu menyentuh ranting pohon kering itu, lalu tumbuhlah kuncup bunga berwarna biru pada pohon itu.
wanita tua itu juga menaruh bunga yang sama didada Goo Chan Seong yang masih pingsan karena syok setelah diserang hantu pendendam. ketika Goo Chan Seong terbangun, bunga itu sudah tidak ada lagi. Goo chan seong berterima kasih pada Jang Man Wol karena sudah menyelamatkannya. Jang Man Wol berkata kamu beruntung karena memakai sepatu itu dan menungguku. tapi goo Chan Seong menyangkal bahwa dia tidak menunggu Jang Man Wol dia hanya penasaran saja. Goo Chan seong menuduh jang Man Wol telah memantrainya.
Goo chan Seong penasaran, bagaimana Jang Man Wol bisa membawanya ke hotel del luna, ternyata jang Man wol menyuruh stafnya masuk kedalam goo Chan Seong dan berjalan mengikuti Jang Man Wol ke hotel del luna. jang Man Wol lalu mengajak Goo Chan Seong berkeliling hotel, sambil berjalan, Jang Man Wol menjelaskan situasi hotel didunia nyata kepada Goo Chan Seong.
ketika mereka masuk ke area kolam renang, Goo Chan Seong sangat kaget karena mereka langsung berada dipantai dan hari siang, padahal diluar area kolam renang, hari sedang malam. jang man wol menjelaskan bahwa ruang dan waktu dalam hotel berbeda dari dunia nyata, peta dan jam tangan tidak berfungsi dalam hotel, semua yang ada dalam hotel del luna tidak ada dalam dunia nyata.  seindah apapun itu, tetap saja bukan nyata. Goo Chan Seong pun bertanya, "apakah itu juga yang terjadi pada dirimu?" maka jang Man Wol pun menjawab " ya, aku juga".
Goo Chan Seong pun mencoba menyentuh jang Man Wol untuk mengetahui, apakah dia tembus pandang atau bisa disentuh. ternyata Jang Man Wol memiliki tubuh yang bisa disentuh. Jang Man Wol balas memegang dada Goo chan Seong dan berkata, "seperti ini kah rasanya memiliki tubuh yang hangat dan jantung yang berdetak, kamu harus melakukan banyak hal untuk ku, karena itu, tetaplah disampingku". Goo Chan Seong menjawab" jika aku menolak, apakah kamu akan mendorongku?"
tak tega melihat wajah sedih Jang Man Wol, akhirnya Goo Chan Seong berkata "tempat ini mungkin tidak nyata, tapi aku ingin manfaat yang nyata, dan aku akan memakai sepatu yang aku inginkan" jang Man Wol bertanya, "apakah kamu berkata seperti itu karena takut aku dorong?" Goo chan Seong hanya berkata, " tidak ada alasan lagi bagiku untuk melarikan diri. sepertinya menyenangkan juga kerja disini. aku ingin mengenal dirimu dan hotel ini lebih banyak lagi". Jang Man Wol pun senang mendengar hal itu.
disisi lain kota, seorang pelajar mendorong temannya dari jembatan penyebrangan sehingga temannya jatuh dan tertabrak mobil yang melintas dibawah jembatan itu. pelajar itu lalu berlari pulang kerumahnya, tapi arwah temannya yang dia bunuh itu mengikutinya kerumah dan mengambil alih tubuh pelajar yang masih hidup itu, jadinya, roh pelajar yang masih itu yang berada diluar tubuhnya.
Jang Man Wol mengumpulkan semua staf hotel dan mengumumkan bahwa dia sudah berhasil merekrut Goo Chan Seong, tapi para staf berpendapat bahwa Goo Chan Seong terlalu penakut untuk pekerjaan sebagai manager hotel del luna, mereka lebih menyarankan dua kandidat teratas lainnya yang lebih berani dari goo Chan Seong, tapi Jang Man Wol berkata, "aku tidak membutuhkan kedua kandidat teratas itu".
kemudian para Staf itu pergi menemui Goo Chan Seong diruang kerjanya dan memperkenalkan diri masing - masing. staf paling tua berumur 500tahun bernama Kim sun bi. dia bertugas sebagai bar tender, kemudian Room girl yang berumur 200tahun bernama Choi Seo Hee dan yang paling muda bertugas sebagai resepsionis bernama Ji Hyun Joong. dia berumur 70tahun lebih.
Ketika hari mulai pagi, Goo Chan Seong pulang kerumahnya naik subway, sepanjang perjalanan, dia terus memikirkan Hotel Del Luna. sesampainya dirumah, Goo chan Seong mencoba menenangkan diri dengan segelas teh hangat. teman Goo Chan Seong bertanya apakah dia mau berangkat kerja? Goo Chan Seong berkata, tidak, aku baru pulang kerja. sekarang aku bekerja di hotel yang lain. mendengar hal itu, teman Goo Chan Seong ingin mengunjungi hotel tempat Goo Chan Seong kerja, tapi Goo Chan Seong melarangnya, lalu masuk ke kamar untuk beristirahat.
dalam tidurnya, lagi lagi goo Chan Seong bermimpi tentang Jang Man Wol. dalam mimpinya, Jang Man Wol tampak bahagia dan ngobrol sambil minum anggur dengan kedua temannya. yang seorang adalah adik dan temannya sesama bandit Yeon Wo dan seorang lagi kapten pengawal kerajaan bernama Ko Choeng Myung. lalu Goo Chan Seong terbangun dengan perasaan heran, tepat saat Goo Chan Seong terbangun, handphonenya berbunyi, Jang Man Wol menelponnya. Jang Man Wol menyuruh goo chan Seong melakukan tugas pertamanya yaitu menjual lukisan gunung Baekdu.
Goo Chan Seong sangat kesal dengan kelakuan Jang Man Wol yang seenaknya saja, dia bertambah kesal ketika Jang Man Wol menyuruhnya menjual lukisan itu dengan harga 2 kali lipat. Dalam perjalanannya menuju Galeri seni untuk menjual lukisan, Goo Chan Seong melihat kedua pelajar yang saling berebut tubuh, yaitu pelajar yang membunuh (Kim Yu Na) dan pelajar yang terbunuh (Jung Su Jung).  menyadari bahwa Goo Chan Seong dapat melihatnya, Kim yu Na pun mencegat Goo Chan Seong dan masuk kedalam mobil Goo chan Seong.
Jang Man Wol menjadi kesal dengan Goo Chan Seong yang bukannya menjual lukisan, malah membawa roh Kim Yu Na ke hotel. Goo Chan Seongpun menceritakan situasi Kim Yu Na, akhirnya jang Man wol memutuskan untuk menolong Kim Yu Na dan setelah menyelidiki situasi dan mengetahui bahwa Kim Yu Na adalah anak dari pengusaha yang sangat kaya, Jang Man Wol berencana untuk meminta bayaran yang sangat mahal.
Jung Su Jung yang melihat kehadiran jang Man Wol dan Goo Chan Seong didepan rumah Kim Yu  Na segera menyadari situasi yang dia hadapi dan segera melarikan diri, Jung Su Jung berniat untuk melompat dari atas jembatan penyebrangan, tapi dia berhasil ditangkap oleh Goo Chan Seong. Jung Su Jung menceritakan yang sebenarnya pada Goo Chan Seong. kemudian datanglah Jang Man Wol yang sudah mengetahui kejadian sebenarnya dan mengatakan pada Jung Su Jung untuk tidak menyia nyiakan kesempatan keduanya. sedangkan Roh Kim Yu Na, terbakar karena tindakan orang tua Kim Yu na yang ingin melindungi Kim Yu Na yang sudah membunuh, tapi ternyata tidakan orang tua Kim Yu Na malah membuat Roh Kim Yu Na terbakar.

Jang Man Wol menerima bayaran yang sangat banyak dari ayah Kim yu Na, hal ini membuat dirinya sangat senang, tapi kesenangan Jang Man Wol tidak berlangsung lama karena ada sms dari dealer bahwa mobil pesanannya telah dibatalkan. untuk mengobati kekesalan Jang Man Wol, Ji Hyun Joong membawakan Anggur yang disimpan khusus untuk Jatah jang Man Wol. diatas kotak penyimpanan anggur, terdapat simbol bulan yang sama pada botol anggur yang dalam mimpi Goo Chan Seong.
penasaran dengan simbol mimpinya dan simbol pada kotak anggur yang dilihatnya, Goo Chan seong pun pergi menyelidiki pohon yang dipegang oleh ayahnya. sementara dia berpikir, datanglah Jang Man Wol membawa sampanye. dan bertanya apa yang Goo Chan Seong lakukan disitu. goo chan Seong lalu menceritakan mimpinya kepada Jang Man Wol. Dalam mimpinya, Jang Man Wol tampak bahagia dan memiliki seseorang disampingnya, tidak seperti sekarang." orang itu mengajarimu menuliskan namamu".
terkejut mendengat apa yang dilihat oleh Goo Chan Seong dalam mimpi, Jang Man Wol pun berkata "kamu, sungguh telah melihat orang itu" Goo Chan Seong menambahkan lagi" kamu sudah menunggu orang itu selama periode waktu yang lama ini khan?" jang Man Wol bertanya "mengapa kamu bisa melihat seperti itu?" dan Goo Chan Seong menjawab" aku juga heran, aku takut aku mungkin menerima konsekuensinya". Goo Chan Seong menambahkan " Nona jang Man Wol, sesudah mulai melihatmu, aku sangat sering memikirkanmu, kamu sudah memakan semua mimpi dan waktu tidurku"

Episode 4                                                                                                    Episode 2

No comments:

Post a Comment